Sesungguhnya Kami telah uji mereka dengan bala bencana, sebagaimana Kami uji pemilik kebun. Ketika mereka bersumpah bahawa mereka akan memetik buah-buah kebun itu pada keesokan paginya. Tetapi mereka tidak mengucapkan Insya Allah. Lalu kebun mereka dilanda bencana dari Tuhanmu (pada waktu malam), ketika mereka semua tidur. Maka kebun itu menjadi (terbakar menjadi arang hitam)seperti malam yang gelap gelita.
Pada awal pagi esoknya, mereka saling panggil-memanggil antara satu sama lain."Pergilah (segera) di waktu pagi (ini) ke kebun kamu, jika kamu memang mahu memetik buahnya." Lalu merekapun pergi sambil berbisik "Pada hari ini, janganlah ada orang miskin pun masuk ke kebun kamu".Lalu mereka berangkat di pagi hari dengan niat menghalangi(orang miskin) padahal mereka mampu (menolong mereka). Tatkala mereka melihat kebun itu (yang terbakar), mereka berkata " Kita memang sesat jalan." "Bahkan kita telah dihalangi (dari mendapat hasilnya)."
Orang yang paling baik sikapnya di kalangan mereka berkata: "Bukankah aku telah katakan kepada kamu, sebaik-baiknya kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)." Mereka berkata (dengan sesalnya) "Maha suci Tuhan kami! Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim!" Kemudian mereka saling bertentangan dan mencela satu sama lain. (Dengan insaf) mereka berkata:"Aduhai celakanya kita! Sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang melampaui batas." "Semoga Tuhan kita menggantikan kebun yang lebih baik bagi kita daripada kebun yang telah binasa itu;sesungguhnya kita berharap kepada Tuhan kita sahaja."
Demikianlah azab seksa (di dunia), manakala azab di akhirat jauh lebih besar; kalaulah mereka mengerti.
Terjemahan ayat 17 hingga 33 Surah Al-Qalam (surah ke 68).
No comments:
Post a Comment